Selasa, 06 Maret 2012

terimakasih

senyuman cembung sang bulan penerang malam

tepat diatas kepalaku membuatku mendongak

apa yang kurasakan selalu saja kembali lagi

itu mungkin beberapa kecewa dan sedih

bercampur rasa syukur yang menyejukkan

dunia ini membawaku hidup

hidup yang tak selalu menyenangkan

semangatku kini sulit terbakar

ada rasa-rasa yang bercampur menggejolak dalam jiwa

aku hanya ingin bebaskan

apa yang kurasa dan kuingin semoga cepat terwujud

terimakasih kalian semua yang menemani

memelukku dalam sedih dan senang

kutulis kata cinta

Cinta itu bukan melihat fisik, dan tidak tumbuh karena kasihan atau ketergantungan diri. Cinta itu saling percaya untuk share saat perasaan sedih atau senang, saling mengerti keadaan masing-masing. Cinta bukanlah nafsu yang harus dilampiaskan tapi untuk saling menjaga kehormatan. Cinta dapat tumbuh perlahan dari saling share, mengerti kekurangan dan kelebihan, kelebihan yang terindah adalah iman yang kuat...saling mencintai karena Allah SWT..cinta yang begitu besar nan suci. Cinta dapat memberi dampak positif dalam karakter dan prestasi. Cinta tidak haruslah dibilang pacaran tapi indahnya dibilang 'persahabatan menjaga'.



Kutulis karena aku punya sebuah cinta yang tertuju pada sosok sahabat terindah...yang menumbuhkan cinta yang begitu besar. Terimakasih.. :)

trauma dan syukur

Dedaunan dan embun menyejukkan jiwa kawula muda

Dalam tali dan rajutan persahabatan saling mengerti

Ikrar-ikrar persetujuan tertebar dari dalam jiwa

Salinglah mengasih melimpahkan doa dan dorongan

Satu hati menyusuri jalanan setapak menanjaki

Jalanan lurus bersinar penuh rasa syukur kepada-Nya

Menjaga dalam pandangan dan sikap tertahan tuk puasa

Trauma itu menjalari ruang pikirku merasa kecewa

Apa yang terakit kini kan terus kurakit hingga ada guna

Tata semua dengan penuh harapan tak pernah pupus

kristal terindah

Selimut langit menabur keindahan pada mata

Selimut nuansamu menuang kehangatan sejati pada jiwa

Peredaran awan mengalun teriring langkah tujuan

Gaya total kasih harum serta penenang darimu

Memerangi kesedihan yang menajam di hati

Akulah layaknya burung yang ingin keluar dari kurung

Terbang bersama senyuman lebar nan harum

Bukan terhempas tapi tertuju kehidupan mengharukan

Ladang serpihan cinta menyemi dalam pandangan mata hati

Tersusunlah sekian masa remaja ini menjadi Kristal terindah

Dua insan dengan jiwa bercahaya menggenggamnya bersama

Mengusap dengan sentuhan suci dan kehangatan nostalgia kasih

berkilau-kemilau menyusup celah memori masa-masa bersahabat

aku mencoba amnesia

Pagi menjelang siang aku dalam dingin hujan yang mendadak datang nan kelam
Memang tak begitu deras hanya meninggalkan bekas basah rintiknya di jendela kamarku
Dengan pasti angin dingin merasuki kamar yang kuhuni sendiri dalam penantian lelapku
Kuputuskan membangun mata membuka, badan menegak menahan dingin
Terlalu dingin… menusuk jaringan kulit namun hanya kurasa nyaman dalam hati
Hapeku bergetar menampung beberapa sms masuk…hanya sms yang menemani
Apa kamu disana sedang bahagia… aku ingin bersama merasa keharmonisan
Merasa melupa kelamnya kepedihan kita karena keganjilan sayangmu
Dan aku teringat raut muka yang masam di depan mataku itu, aku tak mau begini lagi
Raut muka memohon maaf atas sebuah kejadian yang menusuk-nusuk dalam hati ini
Yang membuat air mataku menyerbu di kedua pipi hingga basah kuyup
Memang sakit… aku berpikir apa kau akan pergi memilih cinta yang lain
Aku merasa kehilanganmu dan kamu buat sia-sia seakan aku bukan siapa-siapa
Hingga terucap dari tulisan sms dan bibir kecilmu…
kamu akan untukku selamanya dan tak mau kehilangan, hanya akan sayang padaku
Tapi ku pinta tuk tak pernah ada janji… yang mungkin jalani semua dengan paksa
Aku sadar aku belum tentu yang terakhir untukmu… jangan mudah berjanji kasihku
Dan bibirmu berucap hidup itu harus memilih, dan kamu memilihku
Kau pinta aku akan ada selalu untukmu… akan kuusahakan karena aku sayang
Aku pun hanya punya kamu yang aku sayang dalam kehidupanku ini
Karena aku pun tak ingin pergi darimu… aku akan melupakan ini… aku maafkan kamu
Hanya ingin kamu selalu nyaman dalam kebersamaan ini… saling menjaga, menjaga hati

Rabu, 15 Juni 2011

Jenis bom yang termasuk kelompok upik

Jenis-jenis bom kelompok upik adalah sebagai berikut:
1. Bom Pipa: bom ini dibuat dengan menggunakan pipa besi yang dimampatkan dengan mesiu. Bom pipa digunakan dengan cara dilemparkan atau disulut seperti petasan.

2. Bom Termos: bom yang dibuat dengan casing termos. Bom termos dapat meledak jika tutup termos dibuka atau termos diangkat.

3. Bom Senter: bom yang akan meledak jika tombol on pada senter ditekan.

4. Bom Kardus: bom yang akan meledak jika tutup kardus dibuka karena terdapat tali picu detonator yang terangkat pula saat tutup kardus dibuka.

5. Bom Buku: bom yang berbahan dari potassium chlorat, menggunakan firing device atau pemicu yang berupa baterai handphone. Bom ini peledakannya bukan dengan timer (waktu). Peledakannya dengan cara trigger-nya harus diangkat dahulu.


Sumber: koran JAWA POS 17 Maret 2011

Selasa, 31 Mei 2011

Selter mulai diundi

Selter mulai diundi
Manisrenggo (Espos)

kepastian pemindahan pengungsi letusan Merapi warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang ke selter yang bakal menjadi hunian sementara (Huntara) mereka di Bumi Perkemahan Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, tak kunjung pasti. Namun warga sudah mulai mencoba mengundi lokasi penempatan mereka karena selter itu secara fisik sudah jadi meskipun belum resmi diserahterimakan.
Pengundian penempatan selter yang dimulai dari tingkat rukun tetangga (RT) dilakukan Selasa 8 Februari 2011. "Pengundian untuk menentukan lokasi selter per-RT yang terdampak langsung erupsi, yakni RT 1, 2, 3, 4 dan 6," ungkap Kadus I Balerante, Jainu saat dihubungi Espos.
Dia mengatakan cara pengundian dipilih untuk menghindari kecemburuan di kalangan pengungsi. Menurutnya, setelah lokasi tiap RT ditentukan dan disepakati bersama oleh pengungsi selanjutnya dilakukan penempatan masing-masing KK. Jainu menguraikan, penempatan KK di selter diserahkan kepada Ketua RT apakah dengan pengundian atau cara lainnya.

Sumber: dikutip dari koran SOLOPOS Rabu Pon, 9 Februari 2011